Pada pukul 7.30 keesokan paginya, beberapa anak laki-laki yang sedang mempersiapkan kelas pagi mengutuk dinginnya suhu sehabis hujan di dini hari saat berjalan keluar dari asrama.
Ketika mereka hendak berlari ke kafetaria, seseorang tiba-tiba berkata, "Hei, lihat kata-kata di spanduk itu."
Beberapa temannya langsung mengangkat kepala mereka, dan menghadap pintu, berdiri seorang gadis berjaket, tinggi, yang memakai topi dan topeng.
Meski wajahnya tidak bisa terlihat jelas, itu tidak penting karena spanduk merah di belakang lebih menarik.
"Hilman, bajingan dari asrama 201, kamu kembalikan bayiku!"
Mereka semua saling bertukar pandang beberapa kali saat melihat pemandangan aneh itu, dan seseorang, "Aku belum sarapan, tapi aku akan makan melon dulu. Porsinya cukup banyak."
"Siapa Hilman? Dia terdengar sangat mengagumkan. Sepertinya dia telah membuat perut seseorang menjadi lebih besar dan kabur karena tidak ingin bertanggung jawab."
