"Kenapa kamu senyum mencurigakan kaya gitu? Wajah kamu merah, terus kamu senyum enggak jelas. Ah inget waktu kita skidipap—"
"Psttt! Ih Bapak kepedean!" potong Lita memalingkan wajah kea rah berlawanan dari Elanda dan berpura-pura sibuk dengan telepon genggamnya sampai ia melihat notofikasi baru grup.
Grup Basha Bashi Bushuk
"Gila, itu ceweknya Pak Elanda?"
"Sumpah enggak nyangka!"
Pupil Lita sontak membola, dengan cepat ia membaw ajemarinya untuk membuka grup itu, namun belum sempat Lita membukanya, sayangnya telepon genggamnya sudah sangat kehabisan baterai sehingga ia tidak bisa membaca kelanjutan dari pesan itu.
"Kamu kenapa?" Elanda yang melihat Lita tiba-tiba menjadi panik seolah ia kelabakan, bertanya dengan raut khawatir. Apa yang terjadi pada gadis itu?
Lita terperangah dengan bibir yang terbuka, dilemma apakah ia harus menceritakan apa yang baru saja dilihatnya di grup chat, atau sebaiknya ia baru menceritakannya saat ia sampai di kantor?