Senyum di wajah Arka itu hilang saat mendengar Kaira mengatakan hal seperti itu. Jelas saja ia akan kalah telak jika seperti ini. Siapa yang tak tahu perusahan milik Irawan Sebastian itu. Bahkan pewaris tunggal nya masih saja menjadi perbincangan hangat karena belum sama Sekali diketahui bagaimana rupanya.
"Shit! Bagaimana bisa wanita itu malah membuka jati dirinya saat ini?" Rutuk Arka, ia menekan injakan gas, sudah cukup Rasanya untuk bermain-main sepeda ini. Ia tak bisa untuk tetap diam saja mengikuti permainan dari Kaira.
Tak lama kemudian, Arka mendengar bahwa telpon nya diputuskan begitu saja.
Selama ini belum ada yang berani untuk mematikan sambungan teleponnya begitu saja, dan kini seorang supir taksi berani untuk melakukan itu?
"CK! Rupanya kamu bukanlah orang yang bisa digertak. Untuk itu mari melakukan yang terbaik untuk semuanya ini." Ucap Arka, ia menaikkan sudut bibirnya membentuk senyum sinis.