Galih menghentikan langkahnya saat melihat mobil yang terparkir di parkiran itu. Ia tahu dan sungguh tahu siapa pemilik mobil bermerek BMW itu. Tapi apakah mungkin itu wanita yang pernah ia sebutkan ibu?
Dengan cepat Galih langsung menggeleng kan kepala nya menepis dengan kasar Semuanya itu.
Tidak! Tak mungkin wanita itu datang kesini.
Dari arah belakang ia melihat seorang laki-laki yang begitu familiar di matanya itu. Tapi ia tak ingin cepat dalam Mengambil kesimpulan saat ini.
Ia melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan mobil tersebut, takutnya ia salah mengenali mobil tersebut. Mata nya menatap ke arah supir yang sangat akrab dengan nya dulu ia jadi tidak salah dalam mengenali bahwa benar memang sosok yang dulu pernah ia sebut ibu itu sedang berada disini.
Pak Karta melihat Galih yang ada di hadapannya, di tangan Galih penuh dengan barang-barang seperti bunga dan juga air.