Galih duduk di depan balkon kamarnya, masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Masih membutuhkan banyak waktu untuk terbiasa tanpa Kaira disisinya. Beberapa kali ia harus memukul pipinya sendiri untuk membuat ia sadar bahwa saat ini wanita itu sudah tak lagi berada disisi nya. Sudah ada Arka yang menemani Kaira.
Dulu, ia begitu risih sekali dengan segala sikap manja dari Kaira, Rasanya juga sangat malas jika disuruh ini dan itu oleh Kaira, tapi kenapa sekarang ia malah merindukan segala bentuk kebawelan dari Kaira itu?
Benar kata orang, sesuatu baru akan terasa ada setelah diajarkan bagaimana rasanya kehilangan itu. Dan sekarang, ia merasakan itu, ia merasakan bagaimana rasanya kehilangan wanita yang sejak kecil telah ia rawat. Wanita yang rela meninggalkan tahta nya hanya untuk dirinya.
