"Permisi nona, anda menghalangi jalan karena berdiri disitu."
Ucapan seseorang itu membuat Feby tersadar dari lamunan panjang nya tadi. Iye bergerak sedikit untuk bergeser memberikan jalan pada orang yang tadi menegurnya.
Feby tak menoleh sama sekali ke arah sumber suara, ia dengan cepat berjalan untuk segera pergi dari sana karena memang rasanya ia benar-benar malu sekali mendapatkan teguran seperti itu.
Bisa-bisa nya ia melamun di tempat keramaian seperti ini. Ah, ini semua karena ucapan Leon itu.
"Nona tunggu," ucap laki-laki tadi lagi yang berhasil membuat Feby menghentikan langkah nya itu. Feby tak berbalik, ia menunggu kata apa yang ingin diucapkan oleh laki-laki itu. Karena ia benar-benar tak sanggup jika harus melihat wajah orang yang menegurnya tadi.
"Ponsel anda ketinggalan." Lanjut laki-laki itu lagi yang langsung membuat Feby mau tak mau menoleh ke belakang saat menyadari ponselnya tak ada dalam genggaman tangan.