Arka berdiri di depan pintu mobil samb menunggu Kaira yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya itu. Padahal ia sudah memerintah Lisa untuk membawa Kaira Padanya dari beberapa menit yang lalu. Tapi namanya juga wanita, tidak akan afdol jika tidak membuat para lelaki untuk menunggu seperti ini.
Arka melirik jam di tangan nya itu yang kini sudah menunjukkan pukul sebelas siang, hanya menyuruh berdandan saja harus membuang waktu sebanyak ini. Astaga, kenapa Tuhan harus menciptakan manusia yang bernama wanita ini dengan segala kerumitan yang sebenarnya adalah hal simpel?
Ia terus saja melihat ponselnya takut-takut Feby sudah sampai lebih dulu di tempat janjian. Ia tak ingin mereka menunggu terlalu lama.
Lim yang berada di samping Arka itu hanya bisa menaikkan alisnya saja melihat tingkah Arka. Ia tahu di dalam hati Arka saat ini pasti sedang memaki Kaira yang tak kunjung turun.