Hujan yang begitu lebat tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bahkan saat ini suara petir menyambar-nyambar saling bersahutan.
Kaira dan Galih masih pada posisi nya semula. Mereka berdua sibuk melihat rintik air hujan yang turun membasahi bumi.
Hari ini merupakan hujan pertama setelah berada di musim kemarau. Mungkin saja saat ini sudah memasuki musim hujan.
Galih menoleh ke arah luar, menatap setiap tetes air hujan yang turun.
Ada hal yang tak bisa untuk dijelaskan saat ini. Bahkan semesta pun tak mengizinkan dirinya dan Galih untuk kembali kerumah itu.
Ia yakin, hujan kali ini bukan lah sembarangan hujan. Melainkan ada pertanda dari semesta untuk mereka semuanya.
"Gal." Panggil Kaira yang langsung membuat Galih menoleh ke arahnya.
Lama terdiam, Kaira masih memandang ke arah luar melihat rintik hujan.
"Masih ingat, dulu saat kita pergi dari sini juga hujan yang menyambut kita." Ucap Kaira, ia ingin sekali mengingat masa dulu itu namun dengan cepat hatinya menolak.
