Kaira dan Arka berada di sebuah taman yang dilengkapi dengan sebuah danau disana.
Angin yang sepoi-sepoi membelai rambut Kaira yang sengaja ia uraikan itu.
Mereka menatap danau di hadapan mereka. Pemandangan nya juga Tidak kalah cantiknya seperti yang ada di film-film.
Kini disinilah mereka berada, duduk dengan posisi saling diam satu sama lainnya dengan pandangan terus saja menatap ke depan.
Suara perut Kaira berbunyi tanda ia meminta untuk di isi. Tapi Arka yang berada disampingnya itu seolah tidak peka sama sekali.
Diliriknya arloji di ponselnya yang saat ini sudah menunjukkan pukul dua lewat tiga puluh tiga. Waktu makan siang sudah berlangsung lama tapi Arka tak kunjung mengajak dirinya untuk makan.
Padahal tanpa diminta juga ia harus nya sadar dong tentang ini. Toh, sejak pagi mereka bersama dan apa yang dilakukan Kaira ada di depan mata Arka.
