Setelah selesai menelpon dengan Arka, Kaira tak langsung masuk ke dalam. Ia melihat setiap rintik hujan yang turun tanpa henti itu.
Ia juga tak tahu kenapa hari ini hujan begitu deras sekali bahkan tak ada henti-hentinya sejak tadi.
Ia berdiri dari duduknya dan kemudian berjalan sedikit ke depan. Kaira mengulurkan tangannya ke depan untuk merasakan setiap tetes air hujan yang turun itu.
Jiwa masa kecilnya terasa terpanggil untuk bermain hujan. Tapi ia seolah enggan untuk itu.
Hujan, ia tahu ini hujan bukan sembarangan hujan tapi hujan sebagai satu pertanda ia akan menang atau ia akan kalah hari ini.
Setelah lama menunggu hari ini tiba dan beberapa kali mendapatkan pesan dari Dewa, kini tiba juga hari ini.
Kaira menarik tangannya itu dan kemudian langsung ia lipat di dada. Hawa dingin tiba-tiba menyentuh dingin kulitnya itu.
Terlalu banyak rasanya masalah selama ini dalam hidupnya dan kini ia bisa bernapas lega bahwa semuanya itu akan berakhir hari ini.