"Gue tunangannya dan gue berhak berada disini tanpa alasan apapun itu. Sedangkan Lo? Lo sendiri ngapain ada disini hm?" Jawab Leon dengan sengit. Ia menatap Galih dengan begitu intens sekali seolah sedang menghakimi laki-laki itu.
Mendengar itu, Galih yang berpakaian serba hitam itu berjalan mendekat ke arah Leon. Di tangannya ia membawa buket bunga untuk ia letakkan di makam Lita.
Sebenarnya ia sengaja datang lama seperti saat ini. Tadinya ia berpikir ia akan mempunyai waktu yang banyak untuk mengobrol dengan wanita itu.
Tapi ia lupa bahwa Leon adalah tunangannya, sedikit banyak pasti Leon juga terpukul atas kepergian Lita yang begitu mendadak sekali.
Meskipun ia tahu Leon tak pernah mencintai Lita tapi ia juga tak bisa pungkiri kalau rasa terpukul ditinggalkan seseorang yang sudah terbiasa disamping kita benar-benar terasa begitu berat.