Sementara di tempat lain dan waktu Yang bersamaan, Arka mengembangkan senyumnya dan kemudian menaruh kembali ponsel milik Kaira itu di atas nakas.
Ia dengan cepat mengambil ponselnya, mencoba untuk tetap fokus pada pekerjaan nya lewat email yang dikirim kan oleh Lim. Biar tidak kelihatan kalau ia habis mengangkat telpon dari Galih.
Senyumnya mengembang setelah bisa membuat Galih mati kutu di seberang sana.
"Lagian, Arka mau di lawan. Tidakkah Lo tahu siapa gue hm?" Gumam Arka pada dirinya sendiri.
Ia menatap ke arah email masuk yang dikirim oleh Lim itu. Seharian saja ia tak masuk kerja sudah sebanyak ini file yang harus ia periksa.
Astaga, ingin sekali rasanya ia menghilang dari dunia bisnis detik ini juga dan hidup bahagia dengan Kaira menjadi orang yang biasa saja.
