"Kai, sekali lagi aku tanya apakah kamu siap menikah? Jika tidak aku akan membuat pernikahan ini batal."
Mendengar ucapan Galih itu, Kaira yang tadi enggan untuk bersuara kini menatap laki-laki itu dengan sangat intens.
"Kamu gila?"
"Aku bahkan akan begitu gila kalau melihat kamu menikah karena terpaksa Kai. Aku benar-benar akan merasa begitu bersalah nantinya karena gagal membahagiakan kamu seperti mana janji yang pernah aku ucapkan di depan ayah Irawan."
Kaira terdiam, ia masih ingat dengan janji itu. Itu terjadi saat mereka masih begitu kecil sekali. Kalau tidak salah ingat Galih mengatakan itu saat mereka jelas dua SMP.
Dan tak lama dari itu ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Tapi sudah lah ia benar-benar tak ingin mengingat itu lagi. Terasa begitu menyakit kan sekali.