"Terima kasih, ya. Kamu wanita yang baik." Seorang wanita paruh baya berujar. Ia berterima kasih— sebab, seseorang telah membantunya untuk memilih beberapa baju, bahkan hingga sekarang. Ia pintar sekali dalam hal memilih. Sehingga hampir semua yang orang itu sarankan, pasti disukai oleh wanita paruh baya tersebut.
Helena menganggukkan kepalanya dengan senang hati. Merasa sedikit tersipu sebab perkataan manis dari wanita paruh baya di depannya.
Ia menundukkan wajah. Kemudian mengangkatnya kembali dengan anggukan pelan. "Saya tidak sebaik itu. Tapi, terima kasih," ujar Helena dengan malu-malu.
"Boleh tahu siapa namamu? Kita sepertinya belum berkenalan. Tidak baik jika terus berbicara tanpa adanya panggilan," kata wanita paruh baya itu dengan lembut. Perawakannya memang begitu baik, ia seperti seseorang yang memiliki sikap lemah gemulai.