Chereads / Euryale Familia / Chapter 1 - Prolog

Euryale Familia

Tessar_Wahyudi_9681
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 5.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Satu pukulan kuat terhantam pada tubuh monster singa itu dia terhempas dan berhasil mendarat di tanah, kulitnya sangat keras dan warna keseluruhan tubuhnya adalah emas murni.

Taring giginya begitu kuat dan sangat menakutkan, tapi petualang yang baru melayangkan tinjunya tidak menampakan tanda-tanda ketakutan di wajahnya.

Meski tubuhnya sudah berlubang disertai darah mengalir, namun dia sama sekali tidak merubah ekspresinya. Tatapan matanya lurus pada lawan dihadapannya.

"Bocah! Bagaimana bisa kau masih bertahan setelah aku mencabik-cabik dirimu. Apa kau tidak merasakan sakit setelah menerima semua seranganku?" tanya si singa.

"Aku juga tidak mengerti, sejak menemukan bola putih misterius di dungeon lantai 13. Tubuhku seolah mati rasa dan tidak merasakan lelah. Jadi aku bisa meladenimu selama yang kau mau, singa emas!"

Sang singa menggeram kasar seraya menghantam tanah, debu beterbangan ketika itu terjadi dan dia berteriak.

"Tidak mungkin sesuatu seperti itu ada, apa kau pikir aku ini bodoh. Lagian apa kau tahu sudah berapa lama kita bertarung, hah!'

Sang pemuda nampak memasang pose berpikir dan menjawab.

"Maaf tapi aku tidak memikirkannya, lagian karena pertarungan ini seru. Aku jadi tidak sadar berapa lama waktu berlalu."

Kini sang singa tenggelam dalam keheranan, saat mendengar apa yang baru disampaikan oleh lawan di depannya.

'Dia sangat fokus pada pertempuran ini, sampai lupa berapa lama waktu berlalu. Sejujurnya aku juga begitu, meski yang dilakukan olehnya hanya menghindar dan terus menghantam tanah ketika aku memukulnya. Tapi dia selalu bangkit dan menyerangku, namun yang paling aneh dia tidak memiliki hawa kebencian ataupun permusuhan saat melawanku. Seakan dia benar-benar menikmatinya, pukulan tadi adalah yang pertama kali dia mengenaiku.' batin si singa.

"Bocah! Apa kau tidak bosan, pertarungan ini tidak akan ada akhirnya. Kau memasuki sebuah ruangan misterius yang di buat oleh 'seseorang' untuk melawanku. Apa kau tahu siapa aku?"

Sang pemuda menggaruk kepala ketika mendengar pertanyaan itu seraya menjawab.

"Sejujurnya aku juga tidak tahu, ketika itu ada sebuah tombol misterius. Saat aku meraba di dalam Dungeon lantai 17 lalu tiba-tiba aku berakhir di sini."

Sang singa emas kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Ahahaha artinya kau dikirim kemari ya, baiklah perkenalkan namaku Regulus Nemea. Singa Emas yang telah menunggu lawan kuat, selama ini aku selalu menghajar orang-orang yang datang kemari dan semuanya tewas. Lalu kita telah bertarung selama tiga hari tiga malam tanpa henti, kau tahu?"

"Wah lama juga ya, aduh dewi Euryale pasti akan memarahiku karena sering berburu di dungeon begitu lama. Oh iya namaku Takumi Yudi, senang berkenalan denganmu Regulus. Ayo kita teruskan untuk mengakhiri ini."

Takumi menyiapkan kuda-kudanya, tangannya mengepal dan matanya kurus ke depan. Sebuah aura kuning menguar di tubuhnya, membuat ruangan itu tertekan.

"[Limit Breaker: Enhance Body]"

'Ja-jadi tiga hari ini dia belum serius melawanku? Jangan bercanda woi! Aku belum pernah bertemu orang sekonyol dia.'

Ketika Regulus membatin seperti itu, mata yang berwarna biru laut miliknya melebar. Karena luka-luka yang ada di tubuh Takumi mengeluarkan asap putih, lalu perlahan luka tersebut menutup dengan sendirinya.

'Regenerasi, aku benar-benar tidak menyangka. Dia menyimpan kartu truf juga, ini malah membuatku bersemangat.'

Dari tubuhnya juga menguar aura kuning dan tanah di tempatnya berpijak bergetar.

"Ayo kita akhiri ini!" ucap keduanya.

Kemudian mereka beradu kekuatan, untuk menentukan siapa pemenangnya.

~||~

Takumi kini heran sebab yang dilihatnya adalah atap tempat dirinya tinggal bersama dewinya. Dia mengepalkan tangan karena tidak tahu apa hasil pertarungan itu.

"Sial-"

"Hoi Bocah jangan pesimis begitu!"

Ketika Takumi hendak mengumpat karena tidak tahu apa hasil pertarungannya dengan Regulus. Mendadak sebuah suara muncul di kepalanya.

"Suara ini? Regulus! Kau kah itu?"

"Iya ini aku, kemarin adalah pertarungan yang sangat menyenangkan tapi karena kau pingsan aku terpaksa membawa tubuhmu. Tenang saja aku akan keluar!"

Sebuah cahaya emas muncul di perut Takumi dari situ singa emas Regulus muncul dan kini berdiri di hadapan Takumi.

"Ya Ampun, bagaimana bisa ini terjadi. Aku tidak pernah menyangka kau akan muncul seperti ini. Oh iya bagaimana hasil pertarungannya, apa aku menang?"

"Hoi saat ini pikirkan kesehatanmu, pertarungan itu seri. Aku juga kesal, bisa-bisanya bocah sepertimu seimbang dengan diriku ini. Jadi kau harus tanggung jawab!"

Takumi kebingungan saat mendengar jawaban Regulus, apalagi kalimat terakhir yang dia katakan.

"Tanggung jawab? Harusnya kau tidak ikut dengan diriku, siapa yang menyuruhmu ikut dengan diriku sialan!'

"Kampret! Kalau bukan karena tiba-tiba kau pingsan, aku tidak akan meninggalkan Regulus Crest Cave. Sudah banyak petualang yang datang ke guaku dan semuaya berakhir tewas, lalu setelah kita mengerahkan semua kekuatan kau tiba-tiba pingsan. Saat itu aku menyamar dan membawamu ke sini, kau tahu sangat sulit menemukan dewi yang kau sembah. Untungngya ada orang yang mengetahui dirimu karena sering mampir ke tokonya dan dia menunjukan tempat dirimu."

Mendengar jawaban Regulus membuat Takumi terdiam, dia sama sekali tidak menyangka kalau akan pingsan di tengah pertarungan.

"Hah~ berakhir seri ya. Sialan, padahal aku ingin mengalahkan dirimu. Lalu apa kau baik-baik saja meninggalkan tempat tinggalmu?"

Regulus menjawab.

"ah tentang itu, aku-"

Tiba-tiba tubuh Regulus bersinar dan perlahan memudar, melihat kejadian yang dialami lawannya Takumi segera beranjak.

"Kau tidak apa-apa? Tubuhmu kenapa memudar?"

"Keh, ratusan tahun aku menunggu di gua itu dan berakhir konyol seperti ini. Tapi aku puas karena beradu serangan denganmu selama tiga hari tiga malam. Jadi aku tidak punya penyesalan."

"K-kau bicara apa? Tubuhmu memudar tuh?" ucap Takumi panik.

"Ahaha inilah ganjaran karena meninggalkan gua, aku akan memudar dan menghilang. Maaf karena mengecewakanmu yang tidak bisa mengalahkanku, tapi aku juga kesal sebab tidak bisa mengalahkan dirimu. Sebagai kenang-kenangan tempalah item dropku dan serahkan pada Dewi Hepaisthos untuk dijadikan zirah. Spesialisasi dirimu adalah Monk, cih pada saat ingin mati kenapa aku banyak bicara. langsung saja, aku ingin memberikanmu sesuatu sebelum menghilang."

Sang singa menjulurkan tangannya dan menyentuh kepala Takumi. Sebuah energi kuat mengalir ke tubuh Takumi dan membuatnya pingsan kembali.

Setelah itu tubuh Regulus sepenuhnya menghilang, di saat terakhir dia membisikan sesuatu.

'Kalau kau kalah oleh orang lain, setelah aku memberimu kekuatan. aku akan menghajarmu berkali-kali ketika kau sampai di dunia kematian.'

Ketika Takumi membuka mata lagi, yang dia lihat adalah seorang wanita dengan rambut ungu cerah.

Bola mata miliknya berwarna biru laut yang berkilau, sosok itu tersenyum saat melihat Takumi siuman.

"Kau sudah sadar?"

Takumi megangguk sebagai respon, lalu dewi tersebut mengoceh.

"Astaga Takumi, sudah ku bilang jangan memaksakan diri, kau membuat aku dan seluruh karyawan Guild resah. Karena tidak kembali ke permukaan selama tujuh hari. Untungnya ada pemuda bernama Narnia yang mengantarmu kemari. Tubuhmu benar-benar buruk, dia bilang menemukan dirimu di lantai tujuh belas. Itu adalah lantai boss kau sangat ceroboh, tapi aku senang kau baik-baik saja." Ucapnya panjang lebar.

"Iya, aku minta maaf membuat dirimu khawatir dewi Euryale!"

"Baguslah kalau kau mengerti, sekarang kau harus makan dulu untuk memulihkan diri."

Takumi menghabiskan makanan dengan begitu lahap, masakan dewinya merupakan yang terbaik. Meskipun mereka tinggal di sebuah gereja tua yang tidak terpakai.

"Ngomong-ngomong ini apa? Benda kuning bulat ini?"

Dewi Euryale memegang sebuah bola emas yang besar, lalu Takumi segera menjelaskan.

"Oh itu itemdrop yang kudapatkan ketika menjelajah dungeon, aku ingin menempanya menjadi sebuah armor."

'Itu adalah itemdrop yang dipercayakan oleh Regulus padaku.' batin Takumi.

"Oh begitu, setelah makan kita akan mengatur status milikmu, aku penasaran berapa banyak status dirimu yang meningkat." ucap Euryale.

"Baik!" jawab Takumi.

Setelah selesai makan Takumi segera berbaring, membuka bajunya dan membiarkan punggungnya terbuka. Dewi Euryale dengan sigap meneteskan darah dewi padanya, untuk mengatur status Takumi.

'Gi-gila Takumi sungguh bertarung dengan singa itu dan seimbang, tapi benda putih apa yang merasuki dirinya itu.'

Ketika melakukan pengaturan status pada familianya, sang dewi bisa melihat apa yag terjadi pada anaknya itu. Hal-hal menyenangkan atau menyedihkan semuanya terlihat, lalu semuanya akan berubah menjadi numerus angka.

Hasil dari konversi itu nanti akan dimasukan ke bagian experience point, jika itu terlampaui maka akan ada kenaikan level. Hal itu akan membuat seluruh kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan kemampuan meningkat.

Setelah mengisi bar exp point tanpa disangka, Takumi mengalami peningkatan drastis bahkan naik level dua kali. Dan membuat Euryale terkejut bukan main saat melihat status anak familianya itu.

Takumi Yudi

Level. 1->3

Strenght: F 350 (SS 2350)

Endurance: G 218 (S 1218)

Dexterity: H 179 (SS 2179)

Agility: A 831 (SS 2831)

Magic:

Limit Breaker : Enhance Body

Meningkatkan kekuatan bertarung dan meregenasi tubuh pengguna

Skill:

Touki

Aura misterius milik Regulus, berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dan serangan. Hanya bisa digunakan saat mode bertarung.

Regulus Mode

Menyelimuti tubuh dengan aura emas yang meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan daya serangan secara signifikan. Memerlukan sebuah katalis berupa bagian tubuh Regulus.

Regulus Impact

Serangan tinju kuat yang dialiri Touki kuat dan memberikan dampak besar pada musuh.

Regulus Meteor Punch

serangan tinju beruntun yang diselimuti Touki.

Regulus Roar

Teriakan akan membuat lawan atau benda terhempas, musuh yang lebih rendah akan terkena efek kaku.

Insting hewan buas

Kemampuan yang diberikan Roh Regulus Nemea untuk meningkatkan kepekaan dan perasaann pada lawan bicara atau musuh.

Beast Slayer

semua statistik akan dilipat gandakan jika melawan monster tipe hewan buas, skill ini juga akan aktif jika pengguna membayangkan musuhnya adalah hewan buas.

Skill langka

Delapan Kekuatan misterius

???

'Apa ini bagaimana status Takumi bisa meningkat sebanyak ini dalam 3 bulan. Bahkan ini lebih gila dari yang dialami oleh Bell Cranel, apa yang harus kulakukan.'

Euryale merekrut Takumi tiga bulan lalu, memang tidak terjadi lonjakan kekuatan besar dua bulan yang lalu. Statusnya pun meningkat secara perlahan.

Namun saat dia kembali selama tujuh hari dari dungeon, levelnya langsung melesat 2 angka. Ditambah dia juga memiliki skill yang bisa dibilang gila.

"Bagaimana hasilnya dewi?"

"Eh sebentar aku akan menyalinnya."

Setelah itu, Euryale menyalin status Takumi ke sebuah kertas dan beranjak dari punggungnya.

Lalu Takumi mengenakan bajunya dan duduk sejajar dengan dewinya. Segera kertas statusnya tersodor dan Takumi mengambil nya.

Dia melihat kertas tersebut dan memicingkan mata, dewi Euryale penasaran dengan sikap yang ditunjukan anak Familinya.

"Semua ini!"

Takumi mengingat kembali apa yang di alami nya saat pingsan, dia seperti diberikan pelajaran oleh Regulus untuk menguasai Skillnya. Tapi tidak semuanya tercantum di kertas statusnya.

"Ada apa?"

"Iya, apa kau salah menulis atau semacamnya dewi. Perasaan aku tidak merasakan ada lonjakan kekuatan."

"Ah~ aku juga tidak tau bagaimana menjelaskannya. Tapi, sepertinya kau bertarung sengit dengan singa emas itu. Mungkin karena itulah statusmu bisa naik, meski dibilang peningkatannya gila." jawab Euryale.

Jarak Rank Up level satu ke dua saja amat sulit, petualang terkenal saja mengalami Rank Up dalam masa satu tahun lebih bahkan ada yang lebih lama.

"Sejarah tercepat Rank Up dipegang oleh Sword Princess dari Loki Familia, disusul oleh Bell Cranel yang baru-baru ini mengalami Rank Up membuat para dewa gaduh. Kalau mereka tahu kabar dirimu yang mengalami Double Rank Up dalam tiga bulan, entah ekspresi apa yang akan mereka tunjukan."

Keringat mengucur deras di dahi Takumi, ketika mendengar penjelasan dewi Euryale.

"Ar-artinya aku dalam bahaya?"

"Setengahnya iya, kasus Bell Cranel saja sudah membuat para dewa heboh apalagi dirimu. Sejujurnya, aku juga khawatir dengan kondisimu saat ini."

Ketika mendengar ucapan itu, entah bagaimana ada perasaan hangat mengalir di dada Takumi. Membuat dia tersenyum dan menjawab.

"Memamg benar situasi kita sangat buruk, tapi tolong percayalah padaku dewi."

"Baiklah, aku akan mempercayai dirimu. Juga sebentar lagi akan diadakan rapat pemberian gelar atau Denatus. Secepatnya kau akan mendapatkan gelar, apa kau mau merekomendasikan sendiri?"

Mendengar pertanyaan itu membuat wajah Takumi ceria, lalu sepintas dia teringat dengan lawannya dan memberikan salah satu namanya untuk gelar dirinya.

"Itu bagus, akan kuusahakan agar kau mendapatkan gelar itu. Kalau begitu, aku mau pergi belanja, karena stok makanan kita hampir habis."

"Ah semoga berjalan lancar dan hati-hat- (!)"

Takumi tidak melanjutkan ucapannya sebab dewi Euryale menatapnya.

"Dengar Takumi! Aku melarangmu menjelajah Dungeon seminggu penuh, kau paham!"

"I-iya! Aku tidak akan melakukannya. Lagi pula sebentar lagi kan ada festival monsterfilia, jadi aku tidak akan menjelajah dungeon. Hari ini aku ingin pergi ke toko Hefaistos untuk menempa item drop tadi."

Dewi Euryale tersenyum ketika mendengar jawaban Takumi.

"Kalau begitu, aku pergi dulu!" seraya melambaikan tangan

"Hati-hati, dewi Euryale!"