"Kalian sangat asik, padahal sebentar lagi akan ada tamu."
"Paman Barak, biarkan Fiya rilek sebelum panas dingin," ledek Gus Azmi. Fiya merunduk.
"Oke. Pamanmu ini akan menceritakan Sahabat yang menahan lapar."
Kedua insan muda seketika menatap.
"Kalian memangdangku dengan hal yang menakutkan. Dari Abu Hurairah lebih dahulu. Dia adalah ahli ibadah yang begitu banyak meriwayatkan hadits sehingga tidak tertandingi oleh sahabat lainnya. Pada suatu hari, sambil membersihkan hidungnya dengan sapu tangan katun, Abu Hurairah berbicara sendiri, "Wahai, lihatlah Abu Hurairah, sekarang ia membersihkan hidungnya dengan sapu tangan bagus dari katun. Padahal, aku masih ingat bagaimana aku dahulu ketika jatuh pingsan di antara mimbar dan rumah Nabi SAW. Orang-orang menyangka aku telah gila, sehingga mereka menginjak leherku dengan kaki mereka. Sebenarnya aku tidak gila, tetapi sedang kelaparan."