Tatapan itu begitu tidak mengenakkan bagi Barrak.
"Gus jangan seperti itu, tatapannya. Tidak mungkin jatuh cinta sama aku? Aku sangat takut, Gus sudah punya istri Gus, Astagfirullah ...." Barrak benar-benar tidak nyaman dengan tatapan itu dia sampai berdiri. Gus Za meraih tangannya expresi takut dari Barrak membuat Gus Za tertawa lepas.
"Hahaha. Ya Allah ... tidak mungkin Kang, sini duduk." Gus Za menepuk lantai, Barrak duduk dengan sedikit rasa cemas.
"Aku Hanya penasaran, apa Kang Barrak benar-benar santri atau dulu pernah nyantri? Maaf aku sedikit curiga, karena tingkah Kang Barok itu seperti Putra Kiai. Apa ... Kang Barrak berbohong soal status Kang Barrak?" pertanyaan itu begitu mengejutkan bagi Barrak.
'Waduh filing Gus ini dan sangat-sangat tajam. Bagaimana cara aku menutupi statusku. Ya Allah ... kalau bohong dosa kalau jujur masih merasa belum pantas. Bismillah Malaikat jangan catat pembicaraan ku ini,' batinnya.