"Mmh… Apakah kalian saling mengenal?" tanya Ranti yang mungkin kini sudah menyadari ekspresiku dan Riyan sejak tadi.
"Aku…"
"Tidak, kami tidak saling mengenal, Ranti. Sejak tadi aku hanya sedang berpikir kau dan pasanganmu ini sangat cocok," jawabku memotong bicara Riyan yang hendak menjawab pertanyaan Ranti barusan.
"Oh, sungguh? Terima kasih, Amelie. Tapi dimana pasanganmu?"
"Aku… Aku datang sendiri, aku baru saja akan mencarinya di dalam. Barangkali ada laki-laki tampan dan kaya yang bisa kujadikan sebagai pasanganku."
"Woah, kau tidak berubah sama sekali. Sejak di sekolah dulu kau selalu pemilih dan matre," balas Ranti menggodaku.
"Haish, jangan membongkar aibku. Aku duluan saja kalau begitu," jawabku segera hendak menghindari mereka. Aku merasa tak mampu lagi dengan tatapan Riyan yang terus saja tertuju padaku.
"Amelie, kenapa kita tidak bersama-sama saja?"