Ketika pintu terbuka, si kembaran berkata dengan riang, "Hai, Andika."
Pria besar di pintu sedikit mengernyit dan berkata, "Ayudia." Kemudian dia menatapku dan bergumam pada dirinya sendiri, "Dan ada waktu untuk tiga arah?" sebelum melangkah mundur dan membiarkan kami masuk. Aku sama sekali tidak tahu apa yang dia bicarakan. Andika menyelinap pergi tanpa komentar lebih lanjut.
Ayudia mulai mendahuluiku ke serambi besar, dan aku bertanya kepadanya, "Hei, apakah Kamu tahu di mana aku dapat menemukan Doni Dombruso?"
"Baru, ya?" tanya si pirang padaku dengan senyum yang tampak simpatik. Dia mengejutkanku dengan meraih tanganku, dan dia berkata, "Akan aku tunjukkan di mana kantornya. Aku akan pergi ke sana juga. Aku Ayudia, tetapi Kamu mungkin sudah mengetahuinya."
"Chandra."
