Dewi duduk dengan lemas di badannya, terengah-engah, dan rona kemerahan yang muncul di pipinya yang putih membuat jantung Derry bergetar, dan nafas hangat menyembur ke cuping telinga Dewi. Di samping, hanya butuh beberapa saat agar bagian yang sudah lemas menguat kembali. Dewi terkejut dan dengan enggan menopang tubuhnya untuk memisahkan jarak dari Derry, tetapi pikiran Dewi telah dipahami oleh Derry, dan bibir tipisnya menimbulkan seringai jahat. Telapak tangan besar menopang bokong cantik Dewi ke tubuhnya.
Dewi berseru, pergelangan tangannya yang ramping tidak bisa bergerak lagi kecuali melingkarkan lengannya di leher Derry.