Dewi sedikit terengah-engah. Dia menatap mata Derry seperti ini. Matanya adalah yang terdalam yang pernah dilihatnya. Dapat dengan jelas melihat di mana asalnya, tetapi meskipun demikian Dewi masih tidak bisa menyembunyikan ketakutannya! Pria ini berbahaya, emosinya mungkin jernih saat ini, tetapi aura berbahaya yang menyebar keluar dari tubuhnya di saat berikutnya seperti menelan dirinya sendiri, tidak memberi ruang untuk bernafas.
"Aku, aku lupa!" Dewi menyadari kemudian bahwa pria itu bertanya mengapa dia tidak mengeringkan kepalanya. Melihat sepasang pupil gelap, dia menjawab setelah sekian lama.
"Benarkah?" Derry sepertinya sedang memikirkan jawaban yang diberikan Dewi pada dirinya sendiri, tapi meski begitu matanya masih tidak meninggalkan tubuh Dewi. Dia melihat melalui mata biasa sehingga Dewi tidak berani mengeluarkan suara!