"Ini adalah hadiah besar yang bisa kubiarkan kau melahirkan anak ini. Apa yang membuatmu tidak puas?" Bahkan Derry tidak mengerti mengapa dadanya naik setelah mendengar kata-kata Dewi. Kemarahan tanpa nama, dia masih menyebut nama laki-laki lain dalam tidurnya tadi, kenapa sekarang dia ingin menjadi pasangan biasa dengan dirinya sendiri? Terlebih lagi seperti suami dan istri saling memanfaatkan satu sama lain, bukan?
Pada saat ini, pikiran Derry penuh dengan ingatan yang terpisah-pisah, dan potongan-potongan dari orang tuanya yang rukun mengalir ke dalam pikirannya. Suami dan istri, hanya dua orang yang berbaring bersama, bagaimana menggunakan istilah yang begitu bagus menutupi keegoisan mereka?
"Derry, biarkan aku pergi, aku tidak ingin mendengarkan!" Dewi menggelengkan kepalanya dengan putus asa, mencoba melepaskan dagunya dari tangannya. Kata-kata kejam pria ini sepertinya ingin mencabik-cabiknya sedikit demi sedikit, tetapi itu membuat hati Dewi mudah berdarah dalam sekejap!