Kendaraan komersial Rolls-Royce yang diparkir di gerbang ruang tunggu bandara sudah menunggu di gerbang, tetapi Doni buru-buru turun dari mobil setelah melihat mobil itu dan berjalan dengan hormat dan membuka pintu. Sosok Derry yang agung dan agung tersembunyi di jok kulit, dan kacamata hitam yang awalnya dikenakan di wajahnya diputar secara acak di telapak tangannya. Mata dingin yang membenci segalanya perlahan menyapu wajah kecil Dewi dan membelai wajah kecil itu.
"Tahukah kau sudah berapa lama aku menunggu di sini?" Bibir tipis itu mengatup, dan kata-kata yang keluar tidak bisa membedakan apakah suasana hati Derry sedang baik atau buruk saat ini. Dewi berdecak kagum. Dia mengakui bahwa dia sengaja menunda sebentar ketika dia sedang mengemasi barang, kalau tidak dia tidak akan bisa datang ke sini sampai malam hanya dengan mengandalkan dua pakaian tipis!
"Tuan Derry.."