"Kembali! Elvi sedang menunggumu!" Dewi mendorong dada Alvin dengan jari-jarinya yang putih dan subur, menahan suasana hatinya yang terlalu kacau, dan bibir berwarna fusia perlahan terbuka, dan kata-kata itu keluar. Sebelum Alvin dapat mengatakan sesuatu, ada ketukan terburu-buru di pintu. Dewi melihat ke arah panel pintu dengan mata ragu, tetapi Alvin dengan cepat meraih lengan Dewi. Dia tahu dengan jelas di dalam hatinya siapa yang mengetuk pintu saat ini!
Mata Dewi tertuju pada telapak tangan besar Alvin yang memegang pergelangan tangannya, dan dia tahu siapa yang mungkin berdiri di depan pintu, dan tiba-tiba ada rasa malu menjadi pihak ketiga di hati Dewi! Tidak peduli apa, sekarang Elvi adalah istri sejati Alvin, dan siapa dia?