Semua gerakan Alvin membeku, dan dia sepertinya memandang Dewi dengan tidak percaya, seolah dia tidak pernah mengenalnya! Dewi tidak berbicara untuk waktu yang lama, tetapi menatap wajahnya dengan tenang dengan tatapan itu. Dia tahu betapa menyakitkan saat kalimat ini berasal dari mulutnya sendiri, tetapi dia lebih suka membiarkan Alvin. Jika dia bangun lebih awal, dia akan sadar bahwa dia tidak akan bisa kembali.
"Apa kau tidak merasa sedih?" Kata-kata Alvin mengeluarkan bau mabuk yang kuat, hati Dewi bergetar, tapi dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaannya. Dan telapak tangan besar Alvin terbentang di telapak tangannya, dan luka jelas yang ditinggalkan saat terakhir kali dia mengambil pisau dengan tangan kosong muncul di depannya. Mereka dulu sangat saling mencintai, tetapi sekarang mereka tidak bisa lepas dari perpisahan pada akhirnya!