Setelah Wanda meninggalkan rumah, dia tidak tahu harus pergi ke mana, jadi dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon sahabatnya.
"Hei, Yunita, apakah kamu di rumah sekarang? Aku ingin menemuimu."
Nada suaranya agak rendah, dan Yunita dengan cepat mendengarnya. Awalnya, nada suara Yunita cepat, tetapi sekarang dia juga menjadi berempati: "Ada apa, sayangku, aku di rumah. Kamu bisa kemari kapanpun, jika kamu ingin kesini sekarang pintu rumahku terbuka lebar untukmu. Kebetulan juga, kami baru saja membuat makanan, kamu bisa datang dan sekaligus makan disini."
Setelah berbicara, Yunita menutup telepon dan Wanda melihat telepon di tangannya, tanpa sadar dirinya berpikir sekali lagi.
"Kami baru saja membuat makanan? Siapa kami yang dimaksud Yunita? Apakah gadis ini menemukan seorang pacar di belakang punggungnya?"
Setelah mengambil mobil, Wanda bergegas ke rumah Yunita.
Setelah sampai di rumah Yunita, bukan Yunita yang dia temui, melainkan Surya. Dia membukakan pintu rumah Yunita.
