Citra sudah terbiasa dengan sikap kepura-puraannya, dia benar-benar merasa terganggu. Ketika dia membutuhkannya dia bertingkah seperti rimbawan dan sekarang dia seperti binatang kecil yang dianiaya.
"Ada apa?" Ucap Citra tidak sabar.
"Aku diganggu oleh Wanda dan aku dirawat di rumah sakit. Kamu harus membantu ku!" Marta berkata dengan terburu-buru.
"Kamu tidak melakukan pekerjaan dengan baik untukku, apa untungnya bagiku jika kamu dirawat di rumah sakit?" Citra berkata dengan konyol.
"Hei, aku juga membuat luka di wajahnya dan dia mengalami luka yang cukup serius. Itu bisa dianggap membantumu menyelesaikan setengahnya, sekarang aku terluka tidakkah kamu menolongku?" Marta merasa marah saat mengatakan ini. Wanda benar-benar kejam.
"Apa yang terjadi padamu?" Citra bertanya dengan penasaran.
"Aku... aku dianiaya oleh Wanda, dia sengaja meminta seseorang untuk menyiksaku dan memanggil Tuan Wijaya untuk memberiku..." Saat mengatakan itu Marta mulai menangis.