Semua orang menatap Daniel yang sedang menggendong seorang bayi perempuan di tangannya, tapi Daniel sama sekali tidak mempedulikan tatapan mereka dengan segala macam isi pikiran mereka.
Daniel hanya tampak terpaku dengan sosok bayi cantik yang begitu mirip dengannya. Serasa tak percaya dengan apa yang di tangannya, buah cintanya bersama Maya, berawal dari sel sperma kecil dan sel telur yang sekarang berhasil lahir ke dunia.
Dari disinilah Daniel menyadari betapa besarnya kuasa Allah yang telah membuat wanita mungil di hadapannya ini mengandung manusia di perutnya selama sembilan bulan. Mengurus bayi dalam perutnya sampai berhasil melihat dunia.
Tangannya bergetar saat mengusap pelan pipi bayi itu, terlihat seperti gugup sekaligus gerogi. Jantung Daniel seolah berdetak dua kali lebih cepat dari pada biasanya, membuat bibirnya ikut bergetar saat ingin tersenyum.
"Ini anakku? Ayah, ini anakku, Yah?!" tanya Daniel pada Budi dengan rasa tak percaya.