Ayla terbangun di tengah malam saat dia sedang menikmati sisa mimpi indahnya malam itu. Entah kenapa dia mendadak terbangun, padahal tidak ada tangisan bayi yang mengganggu tidurnya atau suara petir yang menggelegar.
Berusaha untuk kembali tidur, tapi Ayla tak bisa dan dia malah hanya berguling-guling tak jelas di tempat tidur. Membuat matanya terus kembali terbuka sambil menatap langit-langit kamar yang terlihat samar dengan cahaya yang tidak begitu jelas.
Dia menoleh ke sisi kiri, melihat Abian yang sedang tertidur lelap dengan wajah yang babak belur. Ayla merasa begitu kasihan saat melihat Abian yang harus mengalami luka seperti itu karena ulah papanya. Ayla benar-benar tidak tega melihatnya.
Mengingat kejadian yang sudah menimpa rumah tangganya, kenyataan tentang pernikahan Abian dan Maya, serta bagaimana sulitnya Abian menjalani kehidupannya setelah menikah dengan perempuan itu. Ayla jadi merasa deja vu sendiri dengan peristiwa ini.
