Maya menghampiri seorang lelaki yang tengah duduk bersantai di bawah badang pohon. Duduk bersantai dengan tubuh bersandar di sandaran kursi, kepalanya mendongak ke atas dengan keadaan di tutupi topi.
Dia langsung melempar paper bag yang dia bawa ke arah orang itu, membuat si empu langsung terbangun deketika dengan topi yang jatuh dalam hitungan detik. Wajah Maya kelihatan tidak bersahabat, tapi itu tidak penting baginya, karena sekarang yang terpenting adalah dia bisa punya handphone baru.
"Aku nggak bisa beli yang mahal, uang yang Abian kasih nggak cukup," info Maya pada orang itu.
"Ya, bolehlah. Dari pada nggak ada sama sekali," balasnya sambil membuka isi paper bag tersebut dan melihat ponsel baru yang Maya berikan.
Daniel, lelaki itu tersenyum girang saat melihat ponsel yang sudah di aktifkan itu dimasuki kartu SIM. Mulai sekarang, dia sudah bisa kembali melakukan tugasnya untuk mengumpulkan bukti-bukti agar bisa menghancurkan Abian.