Jalanan gang memang selalu remang, Abian sudah terbiasa dengan itu dan tidak perlu takut lagi karena sudah terlalu sering melewatinya. Setelah dia selesai makan malam bersama Maya, Abian memutuskan untuk pulang.
Maya kelihatan begitu terpukul dengan apa yang Daniel katakan padanya tadi. Untuk itu, Abian berusaha untuk menenangkan Maya dan masak untuknya. Dia juga menemani Maya sampai wanita itu tertidur pulas.
Sebenarnya Abian kasihan padanya, karena dengan kondisi hamil di usia yang masih bisa di bilang muda, dia malah harus melatih batinnya untuk lebih kuat lagi dengan ucapan orang yang tak punya perasaan.
Apa lagi Daniel, mulutnya seolah tak punya rem untuk menahan perkataan yang keluar dari mulutnya. Sampai Abian sendiri kesal di buatnya, tapi tak mengapa, karena Abian sudah terbiasa dengan itu. Yang perlu dia lakukan sekarang hanyalah menjadi suami yang selalu ada untuk Maya dan menjaganya dari orang-orang seperti Daniel.