Maya berjalan cepat keluar dari ruangan Abian untuk menghindari pertanyaan dan rentetan omelan yang akan dia terima dari lelaki itu. Tadi Abian sudah memarahinya sampai Maya sendiri tak bisa menjawab omelan itu.
Dan kini dia tidak mau di marahi lagi, hingga dia memilih untuk kabur saja. Tapi Abian tetap mengejarnya, bahkan dia tak ragu menarik lengan Maya untuk menghentikan langkah perempuan itu dan berdiri menatapnya.
"Jangan gila, May! Kamu nggak boleh ngelakuin itu!" kata Abian pula dengan nada tinggi.
Dia benar-benar marah seandainya Maya menggugurkan kandungannya hanya demi menyelamatkan hidup perempuan itu. Jika dia bilang itu adalah satu-satunya cara untuk terlepas dari semua masalah, dan berpikir bahwa masalah akan selesai, maka dia salah.
Karena masalah tidak akan selesai hanya dengan menggugurkan seorang bayi. Justru masalahnya akan semakin bertambah rumit nantinya, bahkan belum tentu juga Maya bisa menerima semua itu setelah bayinya di gugurkan.
