Malam pukul delapan, Abian masih belum sampai di rumah dan masih duduk ngopi di salah satu angkringan di pinggir jalan. Tanpa adanya teman, tanpa lawan bicara, dia duduk santai sendirian sambil menikmati gelas ketiga yang dia pesan di sana.
Meski tahu bahwa kebiasaan Abian yang pulang melebihi waktu maghrib tidak di sukai istrinya, tapi kali ini Abian sama sekali tidak mengindahkan hal itu karena terlalu kesal. Apakah ini berlebihan? Tentu saja Ayla yang berlebihan.
Menurut pandangan Abian, tidak ada sangkut pautanya antara masalah kehamilan Maya dengan dirinya yang di lahirkan tanpa ayah. Jelas-jelas Abian lahir dengan ayah, ayah Budi namanya. Abian lahir di azani Budi ayahnya. Dia punya ayah.
Dan jika di kaitkan dengan kasus kehamilan Maya yang punya kemungkinan besar melahirkan tanpa ayah, maka itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Abian. Lagi pula ayah kandungan masih ada disini, di depan mata.
