Dengan dongkol, Ayla masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Abian sendirian di parkiran. Tak peduli meskipun supir yang ada di dalam mobil itu adalah supir pribadi Abian yang selalu mengantarnya kemana-mana, yang jelas Ayla ingin segera pulang ke rumahnya tanpa mau lagi melihat wajah Abian.
Apa yang Abian lakukan mungkin sangat menyakitkan bagi Ayla, tapi apa yang perempuan itu katakan jelas jauh lebih menyakitkan dari pada yang di bayangkan. Lahir tanpa ayah, itu adalah salah satu kenyataan pahit yang sulit Abian terima.
Dan dengan entengnya Ayla bicara seperti itu seolah-olah Abian hanya sekedar anak haram yang tidak tahu diri. Sudah lahir tanpa ayah, mencoba menyakiti perempuan, selingkuh pula! Apa namanya kalau bukan anak tak berguna?
Perkataan itu terus terngiang-ngiang di telinga Abian sampai dia melihat mobil van hitam miliknya menghilang di jalanan. Tanpa ada niatan sedikitpun untuk menghentikan Ayla dan kembali membujuk perempuan itu, Abian membiarkannya pergi begitu saja.
