Janji hanyalah sekedar janji, bahkan sampai saat ini pun Daniel masih belum juga menunjukkan tanda-tanda kalau dia akan mempersiapkan pernikahannya dengan Maya. Jangankan persiapan, memberitahu kedua orang tuanya saja belum.
Abian jadi merasa risau sendiri karena hal itu sekaligus gusar, rasanya seperti tak tenang juga terus memikirkan masalah ini sampai membuat pikirannya bercabang. Siang hari saat dia sedang asik bergelut dengan banyaknya pekerjaan yang menumpuk di atas meja, Abian terus memikirkan Maya.
Sampai saat wanita itu datang untuk mengantarkan kopi juga air putih ke ruangannya, Abian bertanya, "Gimana kemajuan hubungan kamu sama Daniel?"
Maya hanya tertunduk menerima pertanyaan itu. Bahkan dirinya sendiri tidak tahu sudah seberapa serius hubungannya dengan Daniel, rasanya seperti di peralat, di gantung dengan status yang tak jelas.
"Aku ... aku nggak tahu, kemarin aku udah ketemu sama Daniel. Dan kami terlibat cekcok besar," jelas Maya pula.