Sepanjang perjalanan pulang, Abian terus memikirkan nasib Maya, Daniel juga bayi yang kini tumbuh dalam rahim Maya. Bayi itu akan terus berkembang, semakin lama akan semakin besar dan tidak akan mungkin bisa terus di tutupi dari semua orang.
Mengingat seperti apa reaksi Daniel yang sama sekali tidak merespon apa yang Maya katakan padanya, membuat Abian berpikir bahwa sepertinya Daniel tidak akan memberikan apa yang sudah dia janjikan pada Maya sebelumnya.
Padahal sekarang Maya sudah berbadan dua, dan seharusnya Daniel buru-buru bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan. Ini mah boro-boro tanggung jawab, lihat Maya ke rumahnya aja nggak. Gimana bisa dia tanggung jawab?
Semua pemikiran itu terus mengganggunya, bahkan setelah dia sampai di rumah. Saking penuhnya isi kepala, Abian sampai tidak sadar kalau Ayla tidak menyambut kepulangannya malam ini. Dia hanya melihat Ayla yang sedang bermain ponsel di ranjang sambil menemani si kembar yang sudah tertidur lelap.
