Daniel mendatangi Maya ke kontrakan sederhana yang biasa dia tinggali. Untuk hari sabtu, biasanya dia masuk siang. Daniel datang sekitar jam sepuluh pagi, dan dia rasa Maya juga belum mulai bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Wanita yang sekarang bekerja di kantor Abian itu jarang berangkat siang, kecuali untuk hari ini. Daniel juga sudah membawakan beberapa buah di dalam kantong plastik yang dia jinjing. Dengan berjalan kaki, Daniel menelusuri gang sempit menuju rumah kontrakan Maya.
Rumah sederhana dengan satu kamar juga dua kursi kayu yang ada di bagian teras itu terlihat masih tertutup, jendela kacanya juga belum di tutup dengan gorden, itu artinya Maya masih ada di rumah.
"May! Maya?!" teriak Daniel memanggil nama wanita itu.
Tak lama setelahnya, dia mendengar suara langkah kaki Maya yang berjalan mendekati pintu. Wajah tanpa riasan make up itu kelihatan datar saat memperlihatkan wajahnya di depan pintu. Daniel bisa melihatnya, Maya pasti begadang lagi tadi malam.
