"Bi, coba kamu pikirin, deh. Kalau pak Adrian ketakutan tentang kamu yang bisa aja bongkar kebenaran tentang masa lalunya, itu artinya pak Adrian udah tahu sesuatu tentang kamu. Bisa jadi dia ..."
"Apaan? Nggak usah ngarang yang nggak-nggak, deh," balas Abian sambil merangkul pundak Ayla dengan mesra.
Mereka sedang berjalan beriringan bersama menuju kamar. Abian baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi, malam yang sudah terlalu larut, membuat Ayla menguap beberapa kali hingga akhirnya Abian mengajak mereka masuk ke kamar.
Meskipun pikiran Abian masih belum selesai bergelut dengan semua fakta dan informasi yang dia dapatkan tadi, tapi dia tetap menemani Ayla ke kamar dan segera tidur. Abian tidak yakin apakah dirinya bisa segera tidur atau tidak, karena Abian merasa tidak mengantuk sama sekali.