Di kamar mereka, Ayla sibuk mengeluarkan obat merah dan kain kasa untuk mengobati luka di wajah suaminya. Antara senang dan sedih, Ayla meneteskan air mata dengan tangan yang sibuk bergerak kesana-kemari untuk mengambil obat.
Abian yang sudah membuka bajunya dan hanya menyisakan celana panjang di tubuhnya itu hanya bisa tersenyum menatap Ayla. Dia tahu, istrinya pasti cemas semalaman karena dirinya yang tak pulang.
Kantung mata yang semakin tebal juga menghitam itu menjadi jawabannya. Dengan balutan jilbab instan, Ayla tetap menangis sesenggukan sambil mengobati luka Abian di sudut bibir. Lelaki itu sama sekali tidak meringis atau mengeluh sakit, dia hanya bisa menatap istrinya dari dekat.
Ayla masih menangis, sampai Abian memegang pipinya dan membuat gerakan tangan Ayla terhenti. Mereka saling bertatapan, dan untungnya tidak ada siapapun di kamar mereka selain mereka berdua. Si kembar di ajak main oleh Iren dan Mira di bawah.
