Sebelum pulang ke Jakarta, Abian menyempatkan diri untuk mengunjungi mertuanya bersama Ayla dan anak kembar mereka. Rumah kediaman sultan Bova itu selalu di jaga ketat oleh para penjaga di depan gerbang rumahnya.
Mobil van itu masuk dan langsung mendapat tempat parkir tepat di depan tangga masuk ke pintu utama. Abian di sambut baik oleh keluarga sang istri, begitu juga Iren yang statusnya hanya sebagai baby sister saja.
"Ya, ampun! Cucu kembar Mama! Kalian gemesin banget, sih!" Rani adalah orang yang paling histeris melihat cucu kembarnya bersama Iren.
Dia buru-buru mengambil Zidan, si baby boy yang kelihatan tertawa melihat omanya. Sejak kelahiran mereka saja, Rani sudah begitu exited. Sayang sekali mereka harus tinggal terpisah sampai beda kota, membuat Rani jadi tidak bisa ikut mengurus dan melihat pertumbuhan cucunya sendiri.
"Ayo, masuk! Kita ngobrol di dalam," ajak Angga sambil merangkul pundak Abian layaknya menantu dan mertua.