Rani masih setia mengomeli Ayla di dalam kamar wanita itu. Ia sangat kesal dan marah akan apa yang putrinya itu lakukan. Ayla sendiri masih mendengarkan semua luapan amarah Rani sang mama tanpa bisa membantah sedikitpun.
"Bu! Ibu.!" Panggil bi Kokom dengan panik, hingga membuat Rani berhenti bicara dan langsung menatap bi Kokom bingung.
"Ada apa, Bi?" tanya Rani cepat.
"Itu, Bu. Anu ... Itu ..." Bi Kokom kelihatan begitu panik dan ketakutan hingga bicaranya tidak lancar. Terbata-bata seperti bayi baru belajar bicara.
Ayla menyeka air matanya dan ikut menatap bibi dengan bingung.
"Diluar ... diluar teh ada keributan. Saya juga liat mas Abian di pukulin sampe babak belur, karunya, Bu." Bi Kokom berkata dengan kental akan logat sunda.
