[Baik, terima kasih. Nanti siang saya akan datang ke rumah Fahri untuk menanyakan masalah ini pada istrinya] kata abi ketika aku tak sengaja mendengar percakapannya bersama seseorang di seberang telepon.
Entah apa balasan yang di berikan dari orang tersebut, yang jelas abi sama sekali tidak mengucap kata salam ketika sambungan telepon terputus. Kurasa seseorang yang baru saja selesai bicara dengannya adalah seorang non muslim.
Karena jarang sekali ayah mertuaku itu tidak mengucap salam ketika bicara dengan seseorang, apa lagi lewat sambungan telepon seperti itu. Abi kembali menghampiri aku dan umi yang sedang menata makanan di meja makan setelah menutup sambungan telepon.
Kalian juga pasti penasaran 'kan, kenapa abi menelepon dengan membawa-bawa nama bang Fahri dan istrinya. Saat kutanya, ternyata dia memang serius dengan niatnya yang ingin memberikan perawatan untuk bang Fahri agar bisa cepat sembuh dari dokter kenalan abi di Singapura.