Operasi berlangsung selama dua jam lebih dan sekarang masih belum selesai. Aku dan Habib juga masih menunggu di depan ruang operasi dengan lampu merah yang masih menyala di atasnya. Sejak jam satu siang Aisyah masuk, sampai sekarang belum ada satupun petugas medis yang keluar.
Dalam hati aku menunggu dengan harap-harap cemas. Bayangan kehilangan akan sosok Aisyah yang selama ini selalu mendampingiku pun datang. Dia yang selalu tersenyum, tidak pernah mengeluh, tidak pernah marah, apa lagi membuatku kesal.
Dia sosok yang berbeda dari Farida. Kembali teringat di benakku tentang bagaimana perkenalan pertama kami saat aku tahu bahwa dia adalah teman dekat Habib. Kecemburuan itu, semua rasa sakit itu, kini di gantikan dengan rasa yang lebih sakit saat tahu dia akan meninggalkanku untuk selamanya.