Setelah Habib pulang dari pertigaan bersama beberapa orang tetangga lelaki yang membantunya membuang semua kotoran sisa siraman Aisyah, dia tidak langsung ikut bergabung bersama kami yang sedang berjualan rujak.
Habib pergi ke dapur terlebih dahulu untuk mencuci kaki dan mengambil segelas aqua gelas untuk menyegarkan leher. Tanpa sengaja dia melihat Farida sedang duduk sendirian di bar sambil memegang telepon di dekat telinganya.
Suamiku ini tidak mendengar dengan pasti tentang apa yang Farida dan orang di seberang telepon itu bicarakan. Tapi yang jelas Habib sempat mendengar Farida menyebut nama Bara beberapa kali.
"Jadi, maksudmu Farida telponan dengan Bara?" tanyaku ingin tahu lebih lanjut.
"Mas juga tidak tahu, El. Tapi itulah yang Mas pikir, lagi pula tidak biasanya dia mau terlibat acara seperti ini. Apa lagi setelah kesenjangan yang terjadi antara kita, Mas rasa Farida tidak ingin lagi terlibat dalam acara keluarga kita."