Sejak mengetahui kenyataan pahit kemarin, aku jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak. Rasanya ingin memejamkan mata pun sulit karena selalu terbayang kondisi bang Fahri yang saat ini masih terbaring di tempat tidur.
Satu-satunya alasan masuk akal yang Habib punya ketika dia memutuskan untuk tidak memberitahu mbak Anisa adalah, karena dia tidak ingin membuat wanita itu terkejut. Menurutnya, dia tidak berhak memberitahu kabar duka itu selain dokter.
Lagi pula kemarin mbak Anisa sedang tidur, jadi tidak enak saja kalau kami membangunkannya dengan berita mengejutkan seperti itu. Beberapa hari setelah bang Fahri di rawat di rumah sakit, mbak Anisa jadi kurang tidur, untuk itu kami selalu menyediakan sofa di ruangan ini untuk dijadikan tempat tidur mbak Anisa.
Ya, maklumlah. Lagian di rumah sakit tidak menyediakan tempat tidur khusus untuk keluarga pasien. Apa lagi ruang ICU, tidak ada sofa yang bisa dia gunakan untuk istirahat.