"Kalian hati-hati di jalan, ya? Nanti kalau sudah sampai di Jakarta jangan lupa kabari Umi," pesan umi sebelum aku berangkat.
"Iya, Umi," jawabku patuh sambil menoleh ke arah samping rumah, dimana Habib sedang memasukkan sekardus buku untuk di bawa pulang ke Jakarta.
Aisyah juga ada di dekatnya, dia melihat suaminya tengah membereskan buku di bagasi mobil sambil mencuri-curi pandang ke beberapa judul buku yang ada. Kalau di perhatikan, perutnya semakin buncit saja. Sebentar lagi usia kandungannya juga menginjak genap enam bulan di tanggal 30 nanti.
Abi bilang, dia sudah tidak sabar ingin melihat cucunya lahir. Abi jelas berbeda dengan umi, dia tidak peduli siapapun Aisyah di masa lalu dan seperti apa perilakunya, karena baginya bayi yang di kandung Aisyah tetaplah cucunya.
"Kalian jadi membawa Farida ke Jakarta?" tanya abi pula.