Iri, itulah kesan pertama yang kudapatkan terhadap Aisyah setelah selesai membaca buku diary ibu. Bagaimana tidak, Aisyah bisa hidup bersama ibu dengan balutan kasih sayang sepanjang masa. Ibu pasti selalu membuatnya bahagia, menyayanginya dan menghujaninya dengan cinta.
Sementara aku harus tinggal di keluarga ayah yang bundaku sendiri tidak menginginkan kehadiranku. Kasih sayang dan cinta yang bunda berikan hanya semata-mata karena paksaan dari pihak orang tua ayah saja.
Mungkin bunda bisa bersandiwara untuk berpura-pura menyayangiku layaknya anak kandung, tapi tetap saja cara dia memperlakukanku dan Farida jelas berbeda. Selama ini, aku telah di beri kasih sayang palsu yang di bungkus rapi, sampai-sampai aku tak sadar kalau bunda berusaha tinggal jauh dariku dengan mengirimku ke pesantren.