Kehilangan, hal yang paling dibenci didunia. Bahkan jika aku bisa memilih, maka lebih baik aku yang pergi. Kehilangan itu ibarat melepaskan separuh nyawa kita pergi dengan impian dan harapan yang belum tercapai.
Disitulah saat dimana kita harus merelakannya, meski ada rasa tak ingin kehilangan dan separuh mimpi yang ikut pergi. Tapi percayalah, memalui kehilangan, kita jadi tahu bahwa apapun yang ada didunia ini tak ada yang abadi.
Bahkan cinta seseorang yang kita anggap sebagai jodoh kita pun tidak sepenuhnya abadi dan akan berpaling pada cinta yang lain. Sekalipun itu cinta seorang Habib Al-Zikri, seorang hafidz S3 lulusan Belanda yang kini menjadi suamiku.