Menarik napas berulang kali, menyeka keringat yang sekekali keluar dari pori-pori kulit dan bersiap untuk pertempuran yang sebenarnya. Aku juga sempat mencuci wajah dan gosok gigi, semua aktivitas dikamar mandi ini membuatku gugup.
Sampai saat aku keluar dari kamar mandi, kusadari semuanya sudah gelap dan hanya menyisakan cahaya remang dari lampu nakas yang redup. Kulihat tubuh kekar suamiku sudah berbaring di ranjang sambil telanjang dada.
Ya, Allah apa aku benar-benar akan melakukannya malam ini?
"Mas, kenapa semuanya gelap? Aku tidak bisa melihat apa-apa," kataku sambil berjalan di sisi dinding menuju ranjang.
"Bukannya seharusnya memang gelap? Kamu tidak perlu takut jika dalam keadaan gelap," sahut Habib yang hanya bisa didengar suaranya saja.