Chereads / One Piece: The Wild Dreams / Chapter 2 - Let's play together

Chapter 2 - Let's play together

Desiran angin semilir berhempus menghempaskan dedaunan yang berjatuhan, hamparan bunga dan rerumputan yang menari bersama angin tampak selalu mengisi padang bunga itu. Disana dibawah salah satu pohon yang memiliki warna putih di seluruh bagiannya terbaring seseorang? dan jika diperhatikan lebih dekat seluruh tubuhnya putih tranparan.

Saat mulai masuk SMA aku mulai kesulitan untuk tidur dengan nyenyak. Tugas yang banyak dan kegiatan ekstrakurikuler kadang memaksaku mengorbankan jam tidurku, dan baru kali ini setelah sekian lama aku bisa merasakan tidur nyenyak yang selalu aku inginkan. Tidurku terasa sangat singkat hingga aku mendengar suara seseorang membangunkan-ku "hey~ jangan tidur saja ayo main bersamaku" suara orang itu beberapa kali.

*cling (suara bel)

Membuka mata melihat didepanku seorang anak-anak melihatku dengan tatapan gembira. dia memiliki mata berwarna kuning keemasan dan rambut putih yang menutupi mata kanannya dan disekelilingnya 5 harimau putih dewasa sedang bersantai.

(*Picture here)

"Ah~ kau sudah sadar, ayo main bersamaku." sambil menjulurkan tangan kanannya kearahku

"Un" jawabku

Aku tidak tau kenapa tetapi hal ini terasa sudah biasa bagiku, seperti kami berdua sudah saling mengenal sejak lama.

Suara tawa dan suara auman harimau menghiasi padang bunga itu. Disana bermain dua orang anak kecil berlarian diikuti beberapa harimau, membuat mahkota bunga dan disana pula mereka memainkan beberapa permainan hingga waktu senja datang.

Dibawah pohon putih itu mereka duduk memandangi matahari tenggelam dengan langit yang sudah diisi bintang-bintang yang bertebaran dengan bulan purnama yang menyinari seluruh padang bunga.

"Ne~ terimakasih sudah mau bermain denganku lagi" kata anak kecil dengan rambut putih itu

"Un~ aku juga berterimakasih tadi itu sangat menyenangkan. Ah aku lupa menanyakan namamu hehehe"

"Namaku..... Gotokai" sambil tersenyum kecil

"Senang berkenalan denganmu Gotokai, namaku....." mengerutkan kening

"Tidak perlu paksakan dirimu, karena ini memang peraturan ditempat ini. Semua ingatan pribadimu mulai dari namamu, keluarga, teman, kehidupan pribadimu dulu, semuanya akan menghilang dan hanya menyisakan lainnya seperti pengetahuan dan akal sehat. Untuk membersihkan jiwa sebelum mereka melanjutkan takdir mereka dan disinilah kita sekarang 'Void Code 002' itu yang sering aku dengar dari mereka" kata Gotokai

"Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang? aku tidak bisa mengingat siapapun..... *hick*hick"(menangis)

"Semuanya akan baik-baik saja, kenapa? karena ada aku disini" *cat grin. membuka kedua tangan

Tanpa menunggu aku langsung memeluknya erat dan menangis lebih keras hingga aku merasa kelelahan dan tertidur. dan begitulah setelah kejadian itu mereka berdua terus bersama bermain dan mengelilingi tempat itu bersama. Hingga suatu hari Gotokai menghampiriku dengan senyum tipis dan berkata jika waktuku sudah tiba untuk meninggalkan tempat ini. Aku tidak tau kenapa tapi aku menghampiri Gotokai dan memeluknya erat seperti saat pertama aku menangis.

"Kau akan berenkarnasi ke dunia 'One Piece' tanpa ingatan tentang dunia itu, dengan beberapa kekuatan karakter kesukaanmu tapi ingatlah. Selalu ada bayaran yang sepadan tiap kekuatan yang akan kau dapat, terimalah dan nikmatilah petualanganmu disana. Walaupun disana nanti kau kesakitan dan putus asa ingatlah 'kau tidak sendirian' karena aku akan datang menemanimu didalam mimpi..."

Saat Gotokai berbicara tubuhku mulai bersinar dan retak yang berubah menjadi serpihan kecil yang mulai berterbangan kesegala arah hingga saat dia selesai berbicara aku hanya bisa berkata "Terimakasih" dengan senyuman yang tulus. Di sanalah aku merasa semuanya menjadi gelap, hanya untuk bangun digendongan seseorang yang menggunakan topeng anjing membuatku penasaran.

Suara ombak terdengar jelas dan suara beberapa orang saling bersahutan tak jauh dari posisi mereka berdua. Tapi orang yang menggendongku hanya diam menatap laut didepannya, mencoba menarik perhatiannya aku menarik bajunya sebisaku dan itu berhasil.

Dia melihatku dan mulai tersenyum lebar

"Oh kau sudah bangun huh~ gadis kecil dengarkan aku mulai sekarang kau akan tinggal bersamaku dan disana kau akan punya seorang kakak laki-laki. Dia lebih tua dua tahun darimu, mungkin? BUAHAHAHAHAHAHA"

"..."*sweatdrop

Aku tidak tau siapa dia tapi dia tampak cukup baik menurutku, aku memegang erat bajunya dan menyandarkan kepalaku ke dadanya 'hangat' pikirku sambil memejamkan mataku lagi

Merasa sesuatu menyandar didadanya Garp tau jika gadis kecil ini tidur lagi dan dia hanya tersenyum melihatnya dia bahkan tidak menyangka akan menemukan sesuatu yang mengejutkannya setelah sekian lama berlayar di lautan.

/•/FLASHBACK/•/

Hari ini seharusnya seperti biasanya Garp akan pergi ke East Blue menemui cucunya sekian kali dan melatih mereka dihutan dengan Pukulan cinta/Fist of love-nya tapi saat kapalnya berlayar tak jauh dari mereka sebuah pulau yang cukup kecil tidak berpenghuni mengeluarkan beberapa ledakan hebat disusul bumbungan asap hitam pekat di langit 'serangan bajak laut' pikirnya

Garp tanpa basa-basi menyuruh seluruh awak kapalnya untuk mendekati pulau itu. sesampainya disana Garp memerintahkan awak kapalnya untuk memeriksa dan mengamankan pulau dari kemungkinan serangan bajak laut dan Garp pun tak ingin kehilangan seluruh kesempatan dia melompat turun dari kapal dan berjalan mendekati pusat ledakan

Disana Garp menemukan satu bangunan yang cukup besar yang hampir runtuh tepat ditengah pulau tertutup pepohonan dan bebatuan karang besar yang tinggi mengelilingi pulau. Dia masuk kedalam bangunan itu Garp melihat mayat bergeletakan dilantai entah yang berbaju seperti dokter, para penjaga dan beberapa anak kecil dengan gaun rumah sakit. Banyak pintu besi tiap lorong yang dilewatinya hingga dia melihat tangga menuju bawah tanah dan melihat pintu baja yang sangat tebal seperti mengunci sesuatu yang berharga atau lebih tepatnya berbahaya?

Tanpa ragu Garp membuka paksa pintu itu dengan kedua tangannya dan masuk hanya untuk menemui seorang gadis kecil tak lebih dari 3-4 tahun yang terantai kuat hampir di seluruh tubuhnya didalam tabung raksasa dimana berbagai kabel dan selang kecil yang tak henti menyuplai cairan biru dan kuning ketubuh gadis kecil itu tanpa tanda akan berhenti

Melihat itu Garp berjalan mendekati tabung itu terdiam dan saat dia sudah ada didepan tabung dia menempelkan salah satu tangannya ditabung raksasa itu, Garp menyiapkan tinjunya untuk menghancurkan tabungnya dengan paksa, tapi sebelum dia sempat menghancurkannya, seseorang menghadang di depannya

Seorang pria paruh baya dengan rambut hitam yang mulai beruban mengenakan jas laboratorium berlumuran darah dan debu berdiri dengan berani yang menatap dengan mata yang tajam

"Tidak akanku biarkan kau menghancurkannya!" kata pria paruh baya itu

"Jika kau menghancurkannya akan terjadi hal yang mengerikan akan terjadi lebih cepat!!!" teriak pria paruh baya

Garp menarik tangannya dan berkata

"Apa maksudmu?"

Dan saat itulah pria paruh baya itu menceritakan semua rahasia gadis yang berada didalam tabung itu. Garp mengerutkan dahinya dan mengepalkan kedua tangannya dengan ekspresi penuh amarah, dia ingin memukuli pria didepannya hingga mati. dan saat pria itu selesai menceritakan rahasia gadis kecil itu, dia berkata

"Bawalah gadis ini bersamamu! lindungi dia hingga waktunya tiba!"

Garp hanya bisa menggeritkan giginya dan mengikuti pria itu hingga mengeluarkan gadis kecil itu dari tabung raksasa yang membuat seluruh lantai basah tergenang air yang berasal dari tabung. Saat itu pula Garp memukul pria itu sekali hingga pria itu membentur tembok hingga tubuhnya hancur dan dia membawa gadis kecil itu pergi dari laboratorium yang hampir hancur itu

Sebelum Garp pergi dari pulau itu dia menghancurkan seluruh data dari dalam laboratorium hingga menghancurkan seluruh bangunan dan meratakannya dengan tanah. Dan dari hari itu juga dia berjanji untuk melindungi gadis itu selama dia bisa.

/•/FLASHBACK END/•/

つづく

TO BE CONTINUE...